Ketua panitia, yang didampingi beberapa anggota inti, mengakui adanya sejumlah masalah teknis, mulai dari keterlambatan jadwal, distribusi nomor peserta yang tidak rapi, hingga minimnya fasilitas pendukung di lokasi lomba. “Kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang dialami para peserta. Ini menjadi pelajaran berharga agar ke depan kami lebih profesional,” ujar ketua panitia.
Selain itu, pihak panitia juga menjelaskan bahwa sebagian kendala muncul karena keterbatasan sumber daya dan dukungan teknis. Meski begitu, mereka menegaskan tidak menjadikan hal itu sebagai alasan. “Kami menerima semua kritik dan akan menjadikannya evaluasi. Event olahraga harusnya menjadi ajang kebersamaan, bukan menimbulkan kekecewaan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, panitia berkomitmen untuk memperbaiki sistem registrasi, memperkuat koordinasi dengan pihak keamanan dan kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta. Mereka juga membuka ruang komunikasi dengan komunitas pelari lokal untuk mendapatkan masukan yang lebih konstruktif.
Dengan permohonan maaf terbuka ini, panitia berharap citra positif event lari di Madiun dapat kembali dibangun, sekaligus menjadi momentum untuk menghadirkan penyelenggaraan yang lebih baik di masa depan.
0 Komentar