Suratno menegaskan, aspirasi yang disampaikan masyarakat merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan pabrik dan lingkungan sekitar. Ia mengapresiasi jalannya dialog yang berlangsung secara kekeluargaan.
“Ada niatan baik dari warga untuk menyampaikan, kita apresiasi audiensi secara kekeluargaan. Tuntutan tidak banyak, pabrik insyaallah menanggapi secara profesional. Yang pasti ada tiga, yakni langes untuk tebang ke depan minimal terkurangi, masalah debu saat musim kemarau dan becek di musim penghujan, serta adanya kepedulian dari pabrik,” jelasnya.
Ketua DPRD menambahkan, pihaknya akan mengawal janji pabrik, termasuk menyoroti kecilnya alokasi dana CSR.
“Kami baru tahu kalau CSR-nya hanya Rp 20 juta. Tapi kami akan mengawal, karena ini sudah lama dari 10 tahun lalu. Kalau ada cidro mblenjani, ya kita sampaikan pada pihak berwajib. Ada inspektorat dan dinas LH yang punya kajian emisi, semua kita kawal bareng,” tegas Suratno.
Perwakilan pabrik, Sarno, menyampaikan komitmennya menindaklanjuti masukan warga. “Kami terima kasih sudah difasilitasi dewan bersama masyarakat. Apa yang disampaikan akan segera kami tindak lanjuti sehingga hubungan baik antara pabrik dan masyarakat tetap terjalin,” ujarnya.
Perwakilan warga pun menyebut audiensi ini sudah sesuai harapan. “Mudah-mudahan apa yang kita sampaikan ini semoga terealisasi dan masyarakat segera menikmati hasilnya, tidak menekuk lagi abu, debu, dan sebagainya,” katanya.
0 Komentar