Kegiatan dibuka oleh Koordinator Program Studi Teknologi Pendidikan, Khusnul Khotimah, sebelum peserta menerima materi lanjutan dari Regine Lie, TikTok Shop Partnership. Sesi kali ini berfokus pada analisis performa live streaming, pedoman konten, serta keterampilan dasar seorang live host.
Memasuki hari kedua, peserta mengikuti materi bertajuk “Livestream Performance Metrics, Content Guidelines & Regulations, General Skills.” Regine Lie menekankan pentingnya memahami data performa sebagai dasar pengambilan strategi siaran. Metrik seperti jumlah penonton, durasi tontonan, interaksi, hingga konversi penjualan menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas konten.
Selain itu, peserta juga mendapat penjelasan mengenai kepatuhan terhadap panduan konten dan regulasi platform. Regine menegaskan bahwa profesionalisme live host tercermin dari kemampuannya menjaga ketertiban siaran dan memahami aturan. Materi turut dilengkapi pembahasan mengenai teknik berbicara di depan kamera, manajemen waktu, serta pentingnya kolaborasi sebagai bagian dari ekosistem industri live streaming.
Rangkaian kegiatan hari kedua juga diisi dengan sesi wawancara bersama ketua pelaksana workshop, Senna Hadiyanto. Ia menjelaskan alasan program ini digelar di wilayah Madiun Raya.
“Saya mendapatkan data bahwa daerah Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan sekitarnya punya kekurangan SDM untuk bekerja di bidang digital marketing. Sekarang sedang naiknya platform TikTok, dan kebetulan mereka juga membutuhkan live host dalam jumlah besar di wilayah ini. Dari situ saya melihat peluang untuk mengajukan proposal, dan dari TikTok disambut dengan baik,” ungkapnya.
Senna turut menyampaikan tantangan penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung selama empat hari. “Tantangannya lebih ke koordinasi keuangan. Prodinya banyak sementara kelasnya terbatas. Kami harus memastikan acara empat hari ini berjalan tanpa mengganggu prodi lain, sehingga beberapa kelas perlu dipindahkan atau dialihkan secara daring,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Senna juga membagikan kesan terhadap antusiasme peserta. “Selama dua hari mengikuti acara ini, saya sangat terharu karena teman-teman mahasiswa hadir dengan antusias, aktif, dan berpartisipasi total. Mereka fokus dan terlihat senang karena ada kesempatan magang mulai semester satu dan tiga,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa peluang karir di bidang pemasaran digital sangat luas. “Live host itu hanya salah satu profesi. Kalian bisa berkembang menjadi desainer grafis, copywriter, atau analis konten. Setelah mendapatkan sertifikat nanti, jangan berhenti belajar. Teruslah berkembang,” pesannya.
Menutup sesi hari kedua, Regine Lie menyampaikan bahwa dua hari pertama dipusatkan pada teori dan pembekalan teknis. Hari ketiga akan diisi ujian kompetensi untuk menentukan kelulusan sertifikasi, sedangkan hari keempat menghadirkan sesi wawancara dan matchmaking bersama berbagai brand guna membuka peluang kerja langsung bagi peserta.
Workshop ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi digital mahasiswa Unesa serta mempersiapkan mereka menghadapi kebutuhan industri e-commerce dan pemasaran berbasis live streaming yang terus berkembang.
0 Komentar