LAWUTV.COM || MAGETAN – Momen penuh haru terasa di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Quran Al Jahra Magetan, Minggu (1/6/2025). Sebanyak 215 siswa dari SMP IT dan MA IT di bawah naungan ponpes tersebut resmi diwisuda.
Tak hanya lulus pendidikan formal, mayoritas dari mereka juga menyandang gelar sebagai hafidz dan hafidzah Alquran.
“Alhamdulillah, untuk angkatan kali ini, 100 persen siswa lulus. SMP IT ada 162 siswa dan MA IT sebanyak 53 siswa,” ujar Isgianto, Ketua Harian 1 Yayasan Ponpes Baitul Qur’an Al Jahra usai acara.
Rinciannya, siswa SMP IT terdiri dari 80 putra dan 82 putri, sedangkan MA IT terdiri atas 24 putra dan 29 putri. Mereka datang dari berbagai daerah, bahkan luar provinsi.
Menurut Isgianto, wisuda ini bukan sekadar simbol kelulusan, melainkan hasil dari proses panjang pendidikan terpadu. Di ponpes ini, pendidikan formal berjalan beriringan dengan program tahfidz dan takhossus, yaitu program khusus menghafal Alquran intensif selama tiga bulan.
“Semua siswa yang diwisuda memiliki hafalan Alquran. Minimal 5 juz, tapi banyak yang hafal 15, 20, bahkan 30 juz. Ini karena memang latar belakang kami adalah pondok pesantren tahfidz,” jelasnya.
Prestasi membanggakan juga datang dari 31 santri yang sebelumnya telah diwisuda sebagai hafidz 30 juz dalam acara khusus di Pendapa Magetan, bersama Bupati.
Sementara itu, Ketua Harian 2 Yayasan Nur Rosyidah (YNR), Ustadz Hasan Iqbal Tontowi, menyebut hampir 90 persen lulusan tahun ini melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
“Beberapa sudah diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta. Dari total 52 santri, sekitar 50 persen lolos ke PTN,” ungkapnya.
Tak hanya mencetak hafidz, ponpes ini juga membekali lulusan untuk menjadi pendidik Alquran.
“Lulusan MA kami mayoritas sudah siap mengajar. Mereka yang sudah menyelesaikan hafalan 30 juz langsung kami latih menjadi guru Alquran, bahkan sebagian sudah mengajar di TPA,” tambah Ustadz Hasan Iqbal.
Kebanggaan itu juga dirasakan oleh orang tua santri. Supriyanto, wali dari Jesica Lova – salah satu lulusan asal Palembang – mengaku tak ragu menitipkan anaknya di Ponpes Al Jahra.
“Yang utama, kami ingin anak-anak punya pondasi agama yang kuat. Saya sudah lihat hasilnya di Jesica. Insya Allah, adiknya nanti juga saya masukkan ke sini,” ujarnya.
Jesica sendiri mengaku pengalaman belajarnya di Al Jahra sangat berkesan. “Di sini metode menghafalnya bagus, lebih terstruktur. Setelah ini saya mau lanjut ke SMA umum,” tutur Jesica singkat.
Ponpes Baitul Quran Al Jahra memang telah menegaskan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang tak hanya fokus pada capaian akademik, tapi juga kuat dalam pengembangan karakter dan nilai keislaman. (*)
0 Komentar