MAGETANLAWUTV.COM– Kalau Tuhan sudah Berkehendak, hidup memang penuh kejutan. Seperti yang dialami Rudiyanto, satpam sebuah bank di Kecamatan Keras, Ngawi. Tak pernah terlintas sebelumnya, pria yang akrab disapa Rudi Jos itu kini bersiap untuk duduk di kursi DPRD Magetan.
“Sebagai satpam BRI, kok ya pas. Saya pensiun kurang setahun,” ucap Rudi saat ditemui, Rabu (14/5).
Nasib membawa langkah Rudi ke panggung politik melalui jalur Penggantian Antar Waktu (PAW).
Ia menggantikan almarhum Mbah Warno, anggota DPRD dari Partai Golkar yang meninggal dunia pada 24 April lalu. Sesuai aturan KPU, kursi kosong diisi oleh caleg dengan perolehan suara terbanyak berikutnya.
Di bawah Mbah Warno yang meraih 5.933 suara, Rudi Jos hanya mengantongi 116 suara. Namun angka kecil itu justru membuka pintu besar.
“Saat hari meninggalnya Mbah Warno, saya takziah dan ikut melekan sampai pagi. Banyak yang mengucapkan selamat lewat WA, tapi saya abaikan. Situasinya masih berduka, dan saya belum tahu apa-apa,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Magetan, Zakaria, memastikan bahwa Rudi-lah yang sah menggantikan posisi tersebut. Rudi pun langsung mengecek ke KPU untuk memastikan kabar itu.
Meski sempat ditawari sejumlah imbalan agar mundur dari haknya sebagai caleg PAW, Rudi memilih tetap maju.
“Saya sampaikan, saya siap dan sanggup menjadi anggota dewan,” tegasnya.
Bukan tanpa alasan. Dunia politik bukan hal asing bagi ayah dua anak itu. Ia merupakan kader aktif dan menjabat sebagai Pimpinan Desa Partai Golkar di Banjarejo, Magetan. Saat pemilu lalu, Rudi juga ikut turun sebagai bagian dari tim sukses Mbah Warno.
“Bisa dibilang, saya ini tim-nya beliau. Saya juga sering bantu menyalurkan aspirasi untuk desa saya dan sekitar,” jelas pria 49 tahun itu.
Kini, Rudi membulatkan tekad. Ia ingin menjadikan posisinya sebagai jembatan suara rakyat.
“Insyaallah bulan depan saya dilantik. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Magetan. Ini amanah dari rakyat, untuk rakyat,” tandasnya.
Uniknya, jauh sebelum ini, seorang kyai di Kare, Madiun, rupanya pernah meramalkan nasibnya.
“Waktu diajak teman ke sana, kyai-nya bilang saya bakal jadi dewan. Tinggal nunggu saja katanya,” kenang Rudi, tersenyum.
Ternyata, firasat itu bukan sekadar ucapan. Jalan hidup benar-benar membawa Rudi Jos dari depan gerbang kantor, ke dalam ruang sidang dewan.
0 Komentar