Ketua RT setempat, Rudi , menyampaikan bahwa peningkatan kasus ini diketahui sejak awal Mei, ketika beberapa warga mulai mengalami gejala panas tinggi, nyeri sendi, dan ruam kulit. "Kami langsung melapor ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan setelah ada laporan dua anak yang positif DBD. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, jumlahnya bertambah," ujarnya.
Merespons situasi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Madiun melakukan penyemprotan atau fogging pada Rabu (21/5) di seluruh area perumahan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk pembawa virus.
Fogging dilakukan di pagi hari saat nyamuk paling aktif. Selain fogging, warga juga diimbau melakukan gerakan 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Dengan dilakukannya fogging dan partisipasi aktif warga, diharapkan penyebaran DBD di kawasan Graha Kirana dapat ditekan dan tidak meluas ke wilayah sekitar.
0 Komentar