Momentum ini semakin istimewa dengan kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Elistianto Dardak.
"Kita sebagai perempuan harus berani berdikari dan mandiri,gali potensi pada diri kita, agar apa yang kita harapkan bisa terwujud, tetapi jangan lupa dengan tugas dan tanggung jawab kita terhadap keluarga", pesanya.
Mengangkat tema Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045, peringatan tahun ini didorong untuk menjadi pemantik kesadaran publik tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam seluruh aspek kehidupan.
Plt Kepala DPPKB P3A Magetan, Benny Adrian, menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu bukan sekadar agenda seremonial. Menurutnya, peran perempuan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan hingga pembangunan bangsa menjadi landasan kuat untuk terus menguatkan ruang-ruang partisipasi mereka.Ia juga mengumumkan deklarasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Program ini menjadi komitmen desa untuk memberikan perlindungan, ruang aman, serta akses setara bagi perempuan dan anak. Langkah tersebut diharapkan mampu memperkuat kualitas hidup keluarga dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif.
Acara diramaikan organisasi perempuan se-Magetan, PKK kabupaten hingga kecamatan dan desa, Dharma Wanita Persatuan, serta Karawitan DWP yang memberi warna budaya pada peringatan tersebut.
Di sela rangkaian acara, diberikan pula santunan bagi ojol perempuan dan perempuan korban kekerasan sebagai bentuk kepedulian sosial.
Bupati Magetan, Nanik Sumantri, yang hadir sekaligus mengukuhkan Forum Puspa Larasati, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas elemen dalam mewujudkan lingkungan yang ramah bagi perempuan dan anak. Penyematan pin Puspa serta pemotongan tumpeng menjadi penanda komitmen itu.
Nanik mengajak perempuan Magetan untuk terus mengembangkan kreativitas dan peran strategis di berbagai bidang.
Ia mengingatkan kembali tentang perjuangan para perempuan pejuang bangsa yang menjadi fondasi perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, perempuan hari ini bukan hanya ibu dalam keluarga, tetapi juga agen perubahan sosial, penggerak pembangunan, sekaligus penjaga nilai kemanusiaan. Karena itu, perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan pemberian ruang partisipasi yang lebih luas menjadi keharusan.
Peringatan tahun ini juga menyoroti peran perempuan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga. Pemerintah berharap masyarakat makin mendukung pemberdayaan perempuan agar mampu bersaing dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Rangkaian acara ditutup dengan seminar peningkatan sumber daya perempuan yang membahas aspek ekonomi, sosial, politik, hukum, hingga budaya. Pengukuhan Forum Puspa Larasati menjadi penanda dimulainya langkah baru kolaboratif untuk memperkuat kesejahteraan perempuan dan anak .
0 Komentar