Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Yayasan Para Mitra Indonesia Perkuat Program Skrining Penglihatan di Sekolah Lembeyan


LAWUTV.COM || MAGETAN – Yayasan Para Mitra Indonesia memperkuat pelaksanaan program skrining penglihatan di sekolah-sekolah wilayah Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, melalui pertemuan antara guru, penanggung jawab indera, dan penanggung jawab Ausrem di UPTD Pendidikan Kecamatan Lembeyan, Selasa (25/11/2025). Pertemuan ini digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan program sekaligus menyelaraskan peran sekolah dan puskesmas.

Direktur Yayasan Para Mitra Indonesia, Asiah Sugianti, menjelaskan bahwa forum ini mempertemukan guru yang telah menerima pelatihan kesehatan mata dengan penanggung jawab kesehatan sekolah serta pemegang program indera di puskesmas.

“Kita mencoba mempertemukan guru sekolah yang waktu itu sudah dilatih bagaimana mengedukasi siswa tentang kesehatan mata dan melakukan skrining gangguan penglihatan pada siswa. Selain itu juga mempertemukan dengan PJ Ausrem dan pemegangan program indera di Puskesmas,” ujarnya.

Menurut Asiah, terdapat evaluasi yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan sebelumnya. Dari sisi sekolah, sejumlah catatan muncul, terutama keterbatasan SDM dan belum adanya transfer knowledge ketika guru mengalami mutasi. Dari 30 guru yang pernah dilatih, kini hanya lima yang masih bertugas.

Forum menyepakati penguatan internal dengan melibatkan lebih banyak guru potensial, seperti guru agama, olahraga, dan BK, serta mengkader siswa melalui PMR dan dokter kecil untuk membantu proses skrining yang sifatnya sederhana.

Guru juga menilai program ini efektif karena membantu mereka mengenali tanda gangguan penglihatan dan merujuk siswa secara mandiri ketika menemukan kasus.

Pembahasan turut menyoroti kendala lanjutan, seperti temuan bullying dan larangan orang tua yang membuat sebagian siswa enggan memakai kacamata meski sudah menerima rujukan. Program I-SEE kini bekerja sama dengan optik untuk menyediakan pilihan frame dan warna agar siswa lebih percaya diri.

Sementara itu, puskesmas juga menghadapi tantangan serupa, terutama keterbatasan SDM. Untuk memperkuat koordinasi, puskesmas mengusulkan pembentukan grup komunikasi kecil agar pelaporan dan penyampaian kendala lebih cepat, menggantikan grup besar tingkat kabupaten yang dinilai kurang efektif.

Baik sekolah maupun puskesmas sepakat memperkuat kolaborasi guna memastikan skrining dapat berjalan rutin dan membantu deteksi dini gangguan penglihatan di Lembeyan.

Posting Komentar

0 Komentar