LAWUTV.COM || Magetan – Prestasi membanggakan diraih oleh Supriyoko, guru Bahasa Jawa di SMPN 1 Parang, Kabupaten Magetan. Ia menjadi penerima pertama Anugerah Sutasoma dari Magetan yang diberikan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Penghargaan bernomor 2116/5.8/BS.01.01/2025 tertanggal 12 September 2025 itu sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Supriyoko dalam membina dan mengembangkan sastra daerah di Jawa Timur.
“Seingat saya untuk Anugerah Sutasoma di Kabupaten Magetan adalah saya yang pertama kali. Bukan berarti saya sombong, tetapi Anugerah Sutasoma untuk Kabupaten Magetan utamanya pada hari ini berkaitan dengan peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 yang bertempat di GOR Ki Mageti Magetan,” ujar Supriyoko, usai menerima penghargaan di GOR KI Mageti, Selasa (4/10/2025).
Dalam perjalanannya sebagai pendidik, Supriyoko menuturkan bahwa dirinya mulai menulis sejak 2010. Ia menemukan semangat berkarya lewat dunia tulis-menulis berbahasa Jawa hingga kini telah menghasilkan sejumlah buku.
“Saya sebagai guru Bahasa Jawa yang tidak bisa berbuat apa-apa akhirnya mau tidak mau harus menemukan ruang kosong. Nah apa yang saya temukan? Terkait obahe driji, menulis, menulis, dan menulis meskipun panjang sekali perjalanannya. Kita menulis, belajar, saya tanya dari teman-teman, adik kelas, dari siapapun saya belajar untuk membuat tulisan,” jelasnya.
Selain aktif menulis, Supriyoko bersama rekan-rekan di MGMP Bahasa Jawa Magetan juga berinisiatif membuat buku paket pembelajaran sendiri, menyesuaikan dengan perubahan kurikulum dari KTSP hingga Kurikulum Merdeka.
Namun, ia menyebut jumlah guru Bahasa Jawa di Magetan masih terbatas. “Guru Bahasa Jawa di Magetan tidak sampai 100, rata-rata satu sekolah satu orang guru. Bahkan saat ini ada satu sekolah yang tidak ada Bahasa Daerah atau Bahasa Jawa karena sudah pada purna. Tinggal generasi penerus tapi jumlahnya tidak cukup memenuhi jumlah sekolah di Magetan,” ujarnya.
Meski demikian, semangat pelestarian bahasa dan budaya Jawa terus ia jaga. “Kita sebagai suku bangsa Jawa, siapa lagi kalau tidak? Itu pesan Bupati Suprawoto waktu itu. Kita sebagai orang Jawa harus mati-matian menjaga hidupnya Bahasa Jawa, budaya Jawa, sastra Jawa, dan semuanya yang berkaitan dengan Jawa,” ungkapnya.
Di momentum Hari Guru Nasional 2025, Supriyoko mengajak seluruh pendidik untuk terus bekerja dan berkarya tanpa pamrih. “Pesan para guru, kita kerja kerja kerja, kita berkarya berkarya berkarya, tidak usah mengharap hasilnya apa. Nanti Tuhan yang membalas semua kebaikan kita. Guru-guru yang hebat, akhirnya Indonesia mesti kuat. Jadilah insan yang berguna — jibegru,” pesannya.
0 Komentar