Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa UB dan Nurul Hayat Tebar Kepedulian di Kampung Topeng



Lawutv.com Malang — Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, mahasiswa Kementerian Brawijaya Mengajar berkolaborasi dengan Yayasan Nurul Hayat Malang menggelar kegiatan bakti sosial di Kampung Topeng, Kota Malang. Dalam kegiatan tersebut, mereka membagikan 40 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu sebagai bentuk nyata kepedulian sosial.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Literasa, sebuah inisiatif mahasiswa Universitas Brawijaya yang bertujuan mengabdi secara langsung kepada masyarakat marginal. Melalui program ini, para mahasiswa berupaya menghadirkan manfaat nyata di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial bagi warga sekitar.

Ketua Panitia, Annisa Noor Mutiazulfa, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar pembagian sembako, melainkan juga sarana memperkuat nilai kemanusiaan dan semangat literasi di tengah masyarakat. “Kolaborasi bakti sosial ini adalah bentuk kepedulian terhadap sesama, sekaligus komitmen Nurul Hayat Malang bersama mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mendukung masyarakat di berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.

Annisa menambahkan, kegiatan Literasa menjadi salah satu wujud visi utama mahasiswa Kementerian Brawijaya Mengajar untuk menebar manfaat melalui pengabdian dan pembelajaran di luar kampus. “Kami sampaikan terima kasih kepada Nurul Hayat dan seluruh stakeholder yang telah mendukung acara ini,” imbuhnya.

Masyarakat penerima manfaat menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka mengaku sangat terbantu oleh bantuan yang diberikan, terutama dalam kondisi ekonomi yang serba sulit. Selain bantuan sembako, kegiatan ini juga memberikan dorongan moral dan semangat belajar bagi anak-anak di Kampung Topeng.

Tidak hanya berhenti pada bakti sosial, mahasiswa Kementerian Brawijaya Mengajar juga mengadakan pelatihan bagi para orang tua mengenai pembuatan ecoprint yang bekerja sama dengan Griya Madukara. Pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang usaha mikro yang dapat menambah penghasilan keluarga.

Di sisi lain, kegiatan pembelajaran non-formal bagi anak-anak turut menjadi bagian penting dari program ini. Melalui kegiatan bernyanyi, menari, dan drama, para mahasiswa membantu anak-anak menyalurkan bakat dan rasa percaya diri mereka. Suasana belajar dibuat menyenangkan agar anak-anak dapat belajar sambil berkarya.

Sebagai penutup, para mahasiswa memberikan penghargaan kepada anak-anak yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi dan seni. Penampilan musik, drama, dan tarian yang mereka persiapkan selama lima pekan menjadi penutup yang penuh haru dan kebanggaan bagi semua pihak.

Kementerian Brawijaya Mengajar berharap semangat Literasa 2025 tidak berhenti di Kampung Topeng, melainkan terus menyebar ke berbagai daerah. Dengan semangat literasi dan pengabdian, mahasiswa UB ingin menyalakan api kreativitas dan kepedulian di hati setiap anak Indonesia — karena dari kata dan rasa, lahir masa depan yang berdaya dan bermakna.

Posting Komentar

0 Komentar