Suasana penuh kebersamaan dan religius terasa sejak pagi. Para santri berseragam putih-hijau berbaris rapi di tengah alun-alun yang dipenuhi bendera merah putih dan umbul-umbul bertuliskan semangat Hari Santri.
Peringatan tahun ini menjadi istimewa karena menandai satu dekade penetapan Hari Santri oleh pemerintah. Dalam amanat yang dibacakan Bupati Magetan, Nanik Sumantri, disampaikan pesan Menteri Agama RI tentang semakin besarnya peran pesantren dan santri dalam kehidupan berbangsa.
“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam rentang waktu tersebut, kita menyaksikan semakin kuatnya peran pesantren dan para santri dalam berbagai bidang kehidupan,” ujar Bupati Nanik saat membacakan sambutan Menteri Agama.
“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” tegasnya.
Selain apel dan doa bersama, peringatan HSN di Magetan juga dimeriahkan dengan penampilan seni beladiri dari Ponpes Al-Fatah Temboro serta Tari Saman dari Ponpes Baitul Quran Al Jahra. Kedua penampilan tersebut mendapat sambutan meriah dari para peserta apel dan masyarakat yang menyaksikan.
Melalui peringatan ini, semangat santri Magetan untuk menjadi pelopor kemajuan bangsa kembali ditegaskan. “Magetan sebagai kabupaten religius harus menjadi contoh dalam melahirkan santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global,” pungkas Bupati Nanik.
0 Komentar