LAWUTV.COM || - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberi perhatian khusus pada karya Kepala Desa Taji, Kecamatan Karas, Magetan, Sigit Supriyadi.
Lembaga tersebut tengah mengkaji material penyusun oksidator, alat pembakar sampah tanpa bahan bakar fosil, yang kini dalam tahap akhir pengurusan hak paten.
Sigit mengaku sudah menyampaikan pemaparan teknis di hadapan BRIN pada Rabu (9/7). ”Dari hasil pemaparan di Kantor BRIN kemarin hak paten mesin oksodator tinggal selangkah lagi karena ada yang direvisi dan lain sebagainya,” ungkapnya.
BRIN menilai material oksidator unik karena mampu menahan suhu hingga 1.200 derajat Celsius. Padahal, bahan sejenis biasanya hanya ditemukan di kedalaman 3.500 meter pada jalur gunung berapi.
“Mereka menanyakan bahan-bahan yang mampu menahan suhu hingga 1.200 derajat Celsius. Dari hasil kajian mereka ada sejumlah bahan yang diambil dari kedalaman 3.500 meter didalam kerak bumi yang berada di jalur gunung berapi. Ya kita jelaskan bahwa sejumlah bahan tersebut kita ambil di sekitar desa Taji tapi dengan campuran dan perlakuan khusus sehingga mampu menahan pembakaran hingga 1.200 derajat celcius. Material ini sangat penting karena ketahanannya terhadap panas ekstrem menjadi kunci keberhasilan sistem pembakaran seperti magma yang kami terapkan,” jelas Sigit.
Teknologi oksidator buatan Sigit kini sudah digunakan di Karanganyar, Depok, dan Bontang, serta ditunggu penerapannya di beberapa daerah lain.
Dengan hak paten yang segera keluar, Sigit berharap oksidator bisa diproduksi lebih luas. “Target saya, alat ini bisa menjadi solusi penanganan untuk masalah sampah, tanpa polusi dan tanpa ketergantungan pada bahan bakar fosil,” pungkasnya.
0 Komentar