Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Humas SMAN 3 Magetan, Sentot Pujianto, menjelaskan bahwa upacara bendera kali ini memiliki keunikan tersendiri berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Yang berbeda dalam upacara kali ini adalah seluruh bapak, ibu guru, dan siswa memakai baju adat atau pakaian tradisional daerah. Tujuannya untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta mengenalkan kepada anak-anak budaya daerah masing-masing,” jelasnya.
Tak hanya upacara, SMAN 3 Magetan juga menggelar berbagai perlombaan untuk menyemarakkan peringatan Hardiknas. Perlombaan yang digelar antara lain lomba baca puisi bertema pendidikan, lomba desain poster, dan lomba menyanyi antar kelas.
“Masing-masing kelas mengirimkan perwakilan untuk mengikuti lomba. Kegiatan ini kami sesuaikan dengan lomba-lomba yang sering diadakan oleh pemerintah seperti O2SN, FLS2N," imbuh Sentot.
Meskipun keterbatasan waktu menjadi tantangan, seluruh rangkaian acara dirancang agar selesai sebelum waktu salat Jumat.
Di akhir wawancara, Sentot menyampaikan harapannya agar makna pendidikan kembali kepada tujuan sejatinya. Sehingga anak didik bisa menjadi manusia yang berbudi luhur nantinya.
"Sesuai dengan apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Kita ingin menyiapkan anak-anak sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alamnya,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, SMAN 3 Magetan berharap peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momen reflektif dan inspiratif bagi seluruh sivitas sekolah.
0 Komentar