Sejak sore, kawasan sekitar alun-alun sudah dipenuhi lapak-lapak pedagang makanan, minuman, dan suvenir. Antusiasme warga membuat omzet pedagang meningkat tajam.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan memang sengaja membuka akses gratis untuk masyarakat agar bisa menikmati hiburan sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.
Pj Sekda Magetan, Muhtar Wahid, menyebut acara ini sebagai wujud investasi sosial dan ekonomi bagi daerah.
“Prinsipnya, pesta rakyat ya untuk kebahagiaan rakyat. Kami ingin masyarakat terhibur, karena hati yang senang akan menumbuhkan partisipasi positif pada pembangunan kabupaten,” ujar Muhtar Wahid di sela-sela acara.
Ia menegaskan, tingginya animo masyarakat menjadi bukti bahwa kegiatan semacam ini mampu membangkitkan aktivitas ekonomi.
Menjelang malam, suasana semakin riuh ketika bintang tamu utama, Gilga Sahid, tampil di atas panggung megah. Ribuan penonton yang didominasi “Sobat Ambyar” dan “Sobat Gilga” sontak bernyanyi bersama saat lagu “Nemen” dan “Ginio” dilantunkan.
Sebelum penampilan Gilga, sejumlah musisi turut memeriahkan panggung, di antaranya Nareswara Music, Gracia Aurelia, Safana D’Academy, Mas Gimbal, dan SA Music. Deretan penampil tersebut sukses membangun suasana hangat yang berpuncak pada momen penutupan spektakuler oleh Gilga Sahid.
Masyarakat berharap pesta rakyat dengan konsep seperti ini dapat menjadi agenda tahunan Magetan. Selain menghadirkan hiburan berkualitas, juga memberi manfaat nyata bagi pedagang kecil dan ekonomi daerah.
0 Komentar