Musyafak menekankan, mahasiswa adalah motor penggerak perubahan bangsa yang perlu mengasah soft skill dan hard skill secara seimbang. Ia menyebut kemampuan komunikasi, kecerdasan sosial, hingga adaptasi menjadi bekal yang tak kalah penting dari keterampilan akademik. “Saya mendorong mahasiswa menguatkan hard skill di bidang masing-masing, sekaligus mengembangkan soft skill. Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan, kalian adalah aset bangsa,” katanya.
Lebih lanjut, Ketua DPRD Jatim itu membagikan prinsip hidup yang ia sebut dengan konsep AIR: Adaptasi, Integritas, dan Rendah hati. Menurutnya, tiga prinsip tersebut menjadi pedoman untuk menghadapi tantangan zaman dan meraih kesuksesan. “Adaptasi adalah kunci bertahan di era yang berubah. Integritas adalah fondasi kepercayaan, sementara rendah hati harus selalu dijaga di manapun berada,” tegasnya.
Selain Musyafak, PKKMB juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Magetan, Benny Adrian, yang mengingatkan pentingnya moralitas mahasiswa. “Etika dan integritas wajib dimiliki mahasiswa. Kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat perlu ditanamkan sejak dini,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Kampus 5 Unesa, Sarmini, menjelaskan makna slogan PKKMB tahun ini, Melejit. “Melejit merupakan kepanjangan dari Membangun Edukasi Lebih Jitu, agar mahasiswa dapat meraih cita tanpa batasan,” tuturnya.
0 Komentar