MAGETANLAWUTV.COM – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 5 menggandeng Karang Taruna Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Magetan, dalam sebuah program pengabdian masyarakat bertajuk “Pengembangan Komunitas Belajar Pancasila Berbasis Karang Taruna untuk Revitalisasi Citra Desa Pesu sebagai Desa Pancasila”.
Acara yang dilaksanakan pada 23 Juni 2025 kemarini, merupakan sebuah program respon konkret atas memudarnya semangat ideologi Pancasila di kalangan generasi muda desa, serta menjadi upaya memperkuat kembali nilai-nilai kebangsaan di tingkat akar rumput.
“Desa Pesu perlu dibangkitkan kembali semangatnya sebagai simbol hidupnya nilai Pancasila di akar rumput. Salah satu elemen strategis yang kami libatkan adalah Karang Taruna sebagai agen transformasi sosial,” ujar Prof. Dr. Sarmini, M.Hum., Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (PKM) Unesa.
Program ini akan berlangsung hingga Oktober 2025 dan melibatkan lima dosen lintas bidang serta mahasiswa dari berbagai program studi. Kegiatan dimulai dengan pemetaan sosial dan diskusi partisipatif bersama tokoh desa, yang mengidentifikasi pentingnya membentuk komunitas pembelajar Pancasila secara aktif dan berkelanjutan.
Salah satu kegiatan unggulan yang telah digelar adalah Seminar Kebhinekaan yang mengusung tema-tema seputar implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kebijakan lokal berbasis nilai kebangsaan, dan penguatan peran pemuda. Seminar ini diikuti oleh kepala desa, tokoh masyarakat, serta anggota Karang Taruna.
“Pancasila bukan sekadar hafalan sila, tetapi harus hidup dalam cara kita bertindak, berbicara, dan berkontribusi bagi masyarakat,” tegas Gading Gamaputra, MPA, selaku narasumber seminar.
Senada dengan Prof. Dr. Sarmini, M.Hum., salah satu anggota tim PKM Unesa, Hezron Sabar Rotua Tinambunan, S.H., M.H., menyampaikan program ini diharapkan menjadi model replikasi bagi desa-desa lain dalam membangun kembali semangat kebangsaan yang otentik melalui pendekatan komunitas.
“Kegiatan ini bukan sekadar program pengabdian, melainkan gerakan sosial yang menghidupkan kembali semangat persatuan di tingkat desa,” ungkapnya.
Usai seminar, peserta membentuk Komunitas Pembelajar Pancasila yang secara intensif didampingi untuk menjalankan berbagai aksi nyata, mulai dari kampanye toleransi, edukasi digital tentang nilai kebangsaan, hingga advokasi sosial berbasis nilai keadilan dan kemanusiaan.
Sementara itu, Kepala Desa Pesu, Gondo, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang telah digiatkan oleh karang taruna Desa Pesu bersama Unesa Kampus 5 ini.
“Kami melihat antusiasme Karang Taruna meningkat tajam. Ini menjadi harapan baru agar nilai-nilai Pancasila kembali hidup di tengah masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, Desa Pesu sendiri sempat mendapat predikat sebagai Kampung Pancasila pada tahun 2022. Namun, beberapa tahun terakhir terjadi penurunan partisipasi sosial, melemahnya semangat gotong royong, hingga minimnya kegiatan kepemudaan yang mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan.
0 Komentar