DPD LIRA Trenggalek bersama Perum Perhutani melalui bagian Perencanaan Hutan Wilayah (PHW) Rayon III dan pihak PT Kencana melakukan pengukuran awal terhadap lahan milik negara yang dikelola Perhutani di wilayah selatan Kabupaten Trenggalek. Pengukuran ini menjadi langkah awal dalam rencana penerbitan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Perum Perhutani dan PT Kencana.
Lahan yang diukur berada di kawasan hutan pantai Genjor, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Rencananya, kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi destinasi wisata pantai yang dikelola oleh PT Kencana bekerja sama dengan BIMP-EAGA.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Agus Trianta (perwakilan PT Kencana), Viktor Waka (Perencanaan Hutan Wilayah Rayon III Divre Jatim), Asper BKPH Bandung, perwakilan Bidang Wisata KPH Selatan, jajaran pengurus DPD LIRA Trenggalek, tokoh masyarakat, serta para pesanggem kawasan hutan.
Dalam keterangannya kepada awak media, Agus Trianta menyampaikan bahwa pembangunan wahana wisata ini bertujuan untuk mendongkrak sektor pariwisata di Trenggalek yang dinilai masih stagnan. “Kami berharap keberadaan wisata baru ini bisa menarik wisatawan lokal, nasional, bahkan mancanegara. Ini akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat Watulimo dan pendapatan daerah,” ujarnya.
Selain sebagai destinasi wisata, kawasan ini juga akan menjalankan program konservasi dan reboisasi dengan menanam seribu pohon sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Net Zero Karbon Pemerintah Daerah.
Sementara itu, Bupati LIRA Trenggalek, Wijianto Wibowo, menjelaskan bahwa kehadiran LIRA dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap inisiatif mendatangkan investor yang digagas oleh rekan-rekan LIRA. “Selama ini banyak ide dari masyarakat Watulimo untuk membangun kawasan ini, namun terbentur besarnya kebutuhan biaya karena luas lahan yang akan dikelola mencapai 113,3 hektar,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa LIRA tidak meminta jatah maupun anggaran operasional dari pihak manapun. “Kami hanya ingin menjadi jembatan komunikasi, memberi pemahaman kepada masyarakat, dan membantu daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai warga yang peduli terhadap kemajuan daerah,” tegas Wijianto.
0 Komentar